Minggu, 30 November 2008

Memahami Diare & Dehidrasi

Diare merupakan penyakit yang cukup sering menimpa bayi dan balita, di samping penyakit-penyakit umum lainnya seperti flu, batuk, ataupun sembelit. Untuk memahami apakah bayi terkena diare, periksalah tinja atau feses bayi dengan seksama dan frekuensi BAB-nya. Disebut diare bila tinjanya lebih berair dan disertai BAB yang lebih sering dari biasanya.

Diare umumnya lebih merupakan gangguan daripada masalah medis dan segera hilang dengan adanya cairan ekstra dan perubahan kecil dalam menu makanan. Namun, bila tidak ditangani sejak dini, diare bisa berkembang menjadi dehidrasi dan jika tidak diperhatikan, bayi bisa jadi harus menginap di rumah sakit karena harus memperoleh bantuan infus. Apalagi, ada juga gejala muntah-muntah yang mengiringi penyakit ini sehingga bayi kekurangan nutrisi.

Penyebab diare

Selama masa kanak-kanak, umumnya diare disebabkan oleh infeksi usus dan lambung, flu, ketidakmampuan menerima makanan, atau perawatan antibiotik. Terkadang tinja bayi juga berubah menjadi encer ketika ia sedang tumbuh gigi, namun peristiwa ini biasanya hanya berlangsung beberapa hari dan tidak perlu dicemaskan.

Yang menjadi masalah adalah ketika lapisan yang berhubungan dengan usus terkena infeksi, sebab kondisi ini sangat sulit sembuh. Ketika terkena infeksi, lapisan yang menyerupai sikat ini terluka bersama enzim pencernaan yang ada di dalamnya sehingga makanan yang belum dicerna bisa masuk juga. Maka itu, tinja anak yang terkena diare akibat peradangan lambung dan usus adalah sering keluar, berair, berwarna hijau, berlendir, berbau busuk, terjadi tiba-tiba, dan terkadang ada bercak darah.

Infeksi penyebab diare yang paling umum :
1. Virus. Misalnya virus flu, juga dapat menyebabkan diare.
2. Bakteri. Ini meliputi E.coli, Salmonella, dan bakteri lainnya. Biasanya infeksi karena bakteri membuat bayi muntah-muntah dan demam. Diare yang berdarah adalah tanda pasti adanya infeksi bakteri di dalam usus.
3. Parasit. Tanda khas dari parasit adalah tinja yang sangat encer pada diare yang terjadi lebih dari dua minggu.

Umumnya bila anak terkena diare, The American Academy of Pediatrics merekomendasikan diet sebagai berikut: melanjutkan susu formula dengan porsi normal pada waktu 24 jam dan maju ke arah menu regular pada waktu 48 jam. Pada kasus-kasus tertentu, diet BRATY (Banana/pisang, Rice cereal/serealia dari beras, Apple sauce/saus apel, unbuttered Toast/roti panggang tanpa mentega, dan Yoghurt) juga dianjurkan.

Dehidrasi

Diare mengganggu keseimbangan elektrolit dan air dalam tubuh manusia. Padahal, bila tubuh sedang sehat, isi perut dan ginjal dapat mengatur kedua unsur itu dalam komposisi yang akurat agar organ tubuh berfungsi. Kehilangan air dan elektrolit inilah yang disebut dehidrasi. Kondisi ini semakin diperburuk bila bayi Anda juga menderita muntah-muntah.

Tanda-tanda dehidrasi ringan sampai sedang, yaitu:
1. Berat badan berkurang sampai 5%
2. Bayi masih bermain, tetapi perilaku lebih tenang
3. Mulutnya kering, lebih sedikit air mata ketika menangis
4. Kuantitas urin yang dikeluarkan sering kali lebih sedikit dari biasanya

Tanda-tanda dehidrasi berat, yaitu:
1. Berat badan berkurang antara 55â€10%
2. Perilaku lesu atau terlalu sensitif, boleh jadi dia juga rewel
3. Mata sayu
4. Bintik lunak di kepala menyusut (pada bayi di bawah usia setahun)
5. Mulutnya kering, tidak ada air mata ketika menangis
6. Kulit kering, pucat, dan keriput
7. Buang air seni jarang (hanya dua kali sehari atau lebih sedikit)
8. Urin berwarna kuning gelap

Bila bayi Anda menunjukkan tanda-tanda dehidrasi berat tersebut, segeralah bawa si kecil ke rumah sakit karena ia membutuhkan bantuan medis.

Sabtu, 29 November 2008

Bagaimana Caranya Mengatasi Keracunan ?

Keracunan makanan dapat disebabkan oleh ketidaksengajaan atau kesengajaan dalam kondisi yang tidak tahu bahwa hal tersebut dapat menyebabkan keracunan.

Jika Anda menemukan gejala-gejala seperti pusing, mual, mutah dan diare, segera tanyakan kepada anak atau minta anak untuk menunjukkan apa yang telah dimakan atau diminum. Jika terdapat wadah ataupun botol berlabel yang berada di sekitar anak, segera baca dan ikuti cara penanganan pertama terhadap keracunan. Atau Anda dapat menghubungi pusat penanganan keracunan atau Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit.

Lakukan pertolongan pertama sebelum membawa anak ke rumah sakit. Jika anak masih berada dalam keadaan terjaga atau sadar dan zat tersebut tidak bersifat korosif atau iritatif, maka Anda dapat :

* Membebaskan jalan nafas. Longgarkan pakaian, bersihkan lubang hidung dan mulut dari berbagai sisa kotoran atau bahan beracun dengan kain bersih.
Memberikan air putih, air susu, atau air kelapa muda. Bertujuan agar kekuatan racun dalam tubuh berkurang.

* Masukkan jari Anda ke dalam kerongkongan anak, saat anak berada dalam posisi menunduk. Tindakan ini dimaksudkan agar anak muntah. Dengan muntah diharapkan racun dapat terbawa keluar.

* Jika anak tidak kunjung membaik atau menunjukkan gejala yang lebih parah seperti kejang, maka segera bawa anak ke dokter atau ke rumah sakit terdekat. Jangan lupa untuk membawa makanan atau sisa bahan beracun yang Anda duga sebagai penyebabnya.

Jika anak menelan bahan kimia yang bersifat korosif, seperti pemutih, minyak tanah, atau soda kaustik, jangan pernah membuat anak muntah. Beri anak air atau susu dingin atau sejuk untuk mendinginkan bagian tubuh yang terbakar. Bawa segera anak ke rumah sakit. Namun jika anak tidak dapat bernafas atau pingsan, bersihkan dahulu bahan beracun dari wajahnya dan segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan intensif. Jika perlu, Anda dapat mencoba untuk melakukan pernafasan buatan. Namun Anda harus tetap hati-hati, jangan sampai bahan beracun tersebut masuk ke dalam mulut Anda.

Selasa, 25 November 2008

Thariq bin Ziyad, Panglima Penakluk Spanyol

Dakwah — “Wahai
saudara-saudaraku, lautan ada di belakang kalian, musuh ada di depan kalian,
ke manakah kalian akan lari?, Demi Allah, yang kalian miliki hanyalah kejujuran
dan kesabaran. Ketahuilah bahwa di pulau ini kalian lebih terlantar dari pada
anak yatim yang ada di lingkungan orang-orang hina. Musuh kalian telah menyambut
dengan pasukan dan senjata mereka. Kekuatan mereka sangat besar, sementara kalian
tanpa perlindungan selain pedang-pedang kalian, tanpa kekuatan selain dari barang-barang
yang kalian rampas dari tangan musuh kalian. Seandainya pada hari-hari ini kalian
masih tetap sengsara seperti ini, tanpa adanya perubahan yang berarti, niscaya
nama baik kalian akan hilang, rasa gentar yang ada pada hati musuh akan berganti
menjadi berani kepada kalian. Oleh karena itu, pertahankanlah jiwa kalian ?”

Pidato di atas yang masih ada lanjutan yang panjang ini begitu menggetarkan,
terlebih lagi ia diucapkan setelah adanya seruan untuk berjihad dan mati syahid.
Pidato terkenal ini dilontarkan oleh seorang panglima perang Islam ketika hendak
menaklukkan negeri Andalusia (Spanyol). Ialah Thariq bin Ziyad.

Nama pejuang Islam ini begitu harum, hingga harus diabadikan untuk sebuah semenanjung
perbukitan karang setinggi 425 m di pantai tenggara Spanyol, Gibraltar atau
Jabal Tariq.
Mengenai asal-usul dan sejarah hidupnya, sangat sedikit buku sejarah yang menceritakannya.
Thariq bin ziyad berasal dari bangsa Barbar, mengenai sukunya, para sejarawan
masih berbeda pendapat; dari suku Nafza atau suku Zanata. Ia bekas seorang budak
yang kemudian dimerdekakan oleh Musa bin Nushair, Gubernur Afrika Utara dan
di tangan Musa ini pula ia memeluk agama Islam bersama orang-orang Barbar lainnya
yang tunduk di bawah kekuasaannya setelah menaklukkan daerah Tanja. Di kisahkan
bahwa setelah masuk Islam, mereka menjalankan agama Islam dengan baik. Oleh
karena itu, sebelum Musa pulang ke Afrika, ia meninggalkan beberapa orang Arab
untuk mengajari mereka Al-Qur’an dan ajaran-ajaran Islam. Setelah itu Musa mengangkat
Thariq, yang merupakan prajurit Musa yang terkuat, menjadi penguasa daerah Tanja,
ujung Maroko dengan 19.000 tentara dari bangsa Barbar, lengkap dengan persenjataannya.

Pada bulan Rajab tahun 97 H (Juli 711 M), Thariq bin Ziyad mendapat perintah
dari Musa bin Nushair untuk menyerang semenajung Andalusia. Dengan 7000 prajurit
yang sebagian besar dari bangsa Barbar, Thariq menyeberangi selat Andalusia
yang jaraknya hanya 13 mil dengan perahu-perahu pemberian Julian, gubernur Ceuta
di Afrika Utara, yang bersekutu dengan kaum muslimin untuk menentang raja Roderick,
penguasa kerajaan Visigoth di Andalusia. Setelah mendarat di pantai karang yang
kemudian dinamai Gibraltar, Thariq beserta pasukannya berhadapan dengan 25.000
prajurit Visigoth. Pada mulanya kedatangan pasukan Thariq ini membuat heran
Tudmir, penguasa setempat yang berada di bawah kekuasaan Raja Roderick, karena
mereka datang dari arah yang tidak diduga-duga, yaitu dari arah laut. Walaupun
jumlah pasukan kaum muslimin jauh lebih sedikit dibandingkan pasukan musuh,
namun jumlah yang banyak tersebut tidak membuat gentar pasukan kaum muslimin,
terlebih setelah mereka mendengarkan pidato panjang yang membuat jiwa mereka
menggelora yang disampaikan oleh panglima mereka, Thariq bin Ziyad. Akhirnya
pertempuran ini dimenangkan oleh Thariq dan Raja Roderick sendiri tewas dalam
pertempuran tersebut.

Kemudian Thariq meminta tambahan pasukan kepada Musa. Lalu dikirimlah 5000
prajurit yang sebagian besar berasal dari bangsa Barbar. Satu demi satu kota-kota
di Andalusia berhasil diduduki tentara Thariq; Toledo, Elvira, Granada, Cordoba
dan Malaga. Antara musim semi sampai musim panas tahun 711 H, Thariq telah berhasil
menguasai separuh wilayah Andalusia. Dalam kitab Tarikh al-Andalus, disebutkan
bahwa sebelum meraih keberhasilan ini, Thariq telah mendapatkan firasat bahwa
ia pernah bermimpi melihat Rasulullah saw bersama keempat khulafa’ al-rasyidin
berjalan di atas air hingga menjumpainya, lalu Rasulullah saw. memberi tahukan
kabar gembira bahwa ia akan berhasil menaklukkan Andalusia. Kemudian Rasulullah
saw. menyuruhnya untuk selalu bersama kaum muslimin dan menepati janji.

Setelah meraih kemenangan ini, Thariq menulis surat ke Musa, mempersembahkan
kemenangan kaum muslimin ini. Dalam suratnya itu ia menulis: Saya telah menjalankan
perintah anda. Allah telah memudahkan kami memasuki negeri Andalusia.

Manfaat Jahe

Selain dapat dimanfaatkan sebagai penyedap masakan dan aroma minuman, jahe juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai penyakit seperti batuk, demam, asma, masuk angin, pegal-pegal, dan rematik.

Jahe (Zingiber officinale roxb), yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan ginger. Tanaman jahe tumbuh berumpun dengan tinggi yang dapat mencapai satu meter. Memiliki batang semu, tidak bercabang, berbentuk bulat, tegak, dan tersusun dari lembaran pelepah daun. Batang berwarna hijau dengan pangkal batang berwarna kemerahan. Bunganya berbentuk tabung dan dilindungi oleh daun sebagai pelindung. Rimpang jahe bercabang dan tidak teratur. Kulit rimpang bersisik dan tersusun melingkar, berwarna kuning kecoklatan. Daging rimpang berwarna kuning, berserat, dan mengandung aroma.

Berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna rimpangnya, jahe dibagi menjadi tiga jenis, yaitu jahe putih atau kuning besar (jahe badak), jahe putih kecil (emprit), dan jahe merah. Bagian tanaman yang dipergunakan adalah rimpangnya. Karena dalam rimpang terdapat senyawa kimia yang mengandung rasa pedas (gingerol, zingeron, dan shogaol) dan karenanya tubuh terasa hangat setelah meminum rebusan air jahe.

Ramuan sederhana dari jahe untuk mengatasi batuk, demam, asma, masuk angin, dan pegal-pegal : Kupas , cuci, dan keprak jahe kering, berikan gula secukupnya, rebus dengan air, dan kemudian saring. Minumlah selagi masih hangat. Sangat dianjurkan untuk terus mengkonsumsi ramuan tersebut 1 jam sebelum makan, 1 hari 2 kali.

Mumbudidayakan tanaman jahe dapat dilakukan dengan tunas hasil pecahan rimpang dari tanaman (berusia 9 †12 bulan), potong-potong sehingga berukuran 35 †60 g dan memiliki dua mata tunas. Segera taburi abu gosok pada bekas luka sayatan agar tidak membusuk. Tunaskan rimpang dalam tumpukan jerami selama 1 †3 minggu yang disiram secara rutin setiap hari agar tidak kering. Atau dapat juga dilakukan dengan menutupnya dengan tanah tipis yang di bagian atasnya diberi jerami. Pemupukan awal dilakukan saat penanaman dengan pupuk kandang sebanyak 1 kg per lubang. Secara rutin dapat diberikan 1,5 †2 bulan sekali dengan menggunakan pupuk kompos. Penyulaman dilakukan jika tidak ada tunas yang tumbuh. Dilakukan 2 †3 bulan setelah tanam. Siangi gulma yang tumbuh di lahan penanaman dilakukan 1 †3 bulan setelah penanaman. Ketika jahe berada pada usia kelima,umumnya diserang lalat rimpang. Tanaman yang diserang menunjukkan gejala layu dan kering. Dan rusaknya kulit rimpang. Tanaman yang terkena hama ini harus segera dicabut agar tidak menular pada tanaman yang lain.

Umumnya jahe dipanen setelah berusia anatara 8 †10 bulan. Tandanya dapat dilihat dari penampilan daun yang telah mongering dan luruh ke tanah. Namun lebih didasari pada tujuan dan pemanfaatannya. Contohnya saja, rimpang jahe muda digunakan untuk asianan. Rimpang jehe tua untuk obat tradisional, rempah makanan, dan minuman.

Sabtu, 22 November 2008

Bilal bin Rabah r.a.

Lahir dan pertumbuhannya:
Beliau lahir di Mekah, sekitar 43 tahun sebelum hijrah. Bilal tumbuh di Mekah sebagai seorang hamba sahaya milik anak-anak yatim keluarga Bani Abdud Dar yang berada di bawah asuhan Umaiyah bin Khalaf.


Pada saat datangnya Islam, Bilal termasuk dalam kelompok yang pertama-tama memeluk Islam. Dia memeluk Islam pada saat di atas permukaan bumi hanya ada segelintir pemeluk Islam. Yaitu; Khadijah binti Khuwailid, Abu Bakar Sidik, Ali bin Abi Talib, Ammar bin Yasir dan ibunya; Sumaiyah, Shuhaib Ar-Rumi dan Miqdad bin Aswad.


Kesabarannya ketika disiksa:
Bilal adalah salah seorang sahabat Nabi yang paling banyak merasakan siksa dan kekerasan kaum musyrikin Quraisy. Para pemeluk Islam saat itu, rata-rata mempunyai pelindung dari keluarga mereka kecuali dia, Ammar bin Yasir beserta bapak dan ibunya, dan Shuhaib. Karenanya mereka ini banyak menjadi sasaran kesewenang-wenangan kaum musyrikin Quraisy.


Pada suatu hari, ketika matahari di atas kepala dan pasir Mekah seolah mendidih karena sangat panasnya, Umaiyah bin Khalaf dan sekelompok kaum musyrikin melepas bajunya, lalu memakaikan baju besi dan menjemurnya di terik matahari. Selama itu tidak henti-hentinya dia dicambuki dan disuruh mencela Nabi Muhammad saw.


Tetapi selama itu juga, tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut Bilal kecuali, “Yang Mahaesa! Yang Mahaesa!” Bila mereka sudah lelah menyiksanya, Umaiyah mengikat lehernya dengan tali besar lalu menyerahkannya kepada anak- anak untuk mereka seret berkeliling kota Mekah.


Setelah itu Bilal dimerdekakan oleh Abu Bakar Sidik ra. setelah dia beli seharga 9 uqiah emas (1 uqiah = 31, 7475). Umaiyah bin Khalaf menjualnya mahal, dengan harapan Abu Bakar enggan membelinya, padahal dalam hatinya dia mengatakan, “Jika dia membelinya 1 uqiah pun akan saya jual.” Sebaliknya Abu Bakar juga mengatakan dalam hati, “Jika tidak mau menjualnya di bawah harga 100 uqiah pun akan saya beli.”


Hal itu membuat Bilal gembira sekali. Dia memulai fase hidup baru. Di kemudian hari dia ikut hijrah ke Madinah bersama kaum Muslimin yang lain.


Kelebihan-kelebihannya:
Muazin Rasul saw. sepanjang hidup beliau. Suatu ketika, setelah Nabi wafat, dia mengumandangkan azan, tetapi setelah sampai pada kata-kata, “Asyhadu anna Muahammadan Rasulullah (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah)” dia menangis terisak-isak dan meminta kepada Abu Bakar agar dibebaskan dari tugas itu. Dia tidak mampu lagi melakukannya setelah Nabi tidak ada.


Bilal termasuk anggota delegasi dakwah Muslimin pertama yang berangkat ke Syam, dia menetap di Darya (dekat Damaskus) hingga Umar bin Khatab datang ke Damaskus dan menyuruhnya untuk mengumandangkan azan kembali. Umar sangat mencintai dan menghormatinya, dia pernah mengatakan, “Abu Bakar tuan kita dan telah memerdekakan tuan kita (maksudnya Bilal).” Setelah suara azan Bilal mengumandang Umar dan seluruh yang hadir menangis terisak-isak. Mereka teringat saat-saat mendengarkan suara itu pada saat Nabi masih hidup.


Wafatnya:
Bilal berpulang ke rahmatullah setelah pada hari-hari akhirnya mengulang-ulang kata-kata, ?Besok kita akan bertemu dengan para kekasih (Muhammad dan para sahabatnya)?. Semoga Allah meridai dan memberinya pahala yang baik atas sumbangan yang dia persembahkan kepada Islam.

Jumat, 21 November 2008

Cara Membedakan Madu yang Asli dan Palsu

Madu banyak dikonsumsi orang untuk mencegah penyakit. Biasanya dikonsumsi 1 hingga 2 kali sehari sebanyak satu sendok makan.
Namun bagaimana cara mengetahui madu yang asli dan yang palsu?
• Mencampurnya dengan kuning telur
Campurkan dua sendok makan madu dengan kuning telur, lalu kocok. Jika kuning telur tampak mengkristal seperti matang, maka madu Anda asli.
• Kocok madu dalam botol
Madu yang asli jika dikocok akan berbusa. Busa dan udara yang terbentuk akan naik dan menekan tutup botol sehingga ketika tutup botol dibuka akan terdengar suara letupan kecil.
• Teteskan madu pada kertas koran
Jika madu yang Anda miliki adalah madu yang asli, tidak mudah diserap kertas, karena kadar air yang terkandung di dalam madu asli lebih rendah dibandingkan madu palsu.
• Madu asli memiliki rasa lebih asam
Madu yang palsu memiliki rasa lebih manis karena ditambahkan gula, sehingga akan dikerubungi oleh semut jika dibiarkan dalam keadaan terbuka.

Rabu, 19 November 2008

Hamzah bin Abdul Muthalib

Thabarani telah mengeluarkan dari Al-Harits At-Taimi dia berkata: Adalah Hamzah bin Abdul Mutthalib r.a. pada hari pertempuran di Badar membuat tanda dengan bulu burung Na'amah (Bangau). Sesudah selesai peperangan, maka seorang dari kaum Musyrikin bertanya: Siapa orang yang bertanda dengan bulu burung Na'amah itu? 

Maka orang berkata: Dialah Hamzah bin Abdul Mutthalib. Sahut orang itu lagi: Dialah orang yang banyak mepermalukan kita di dalam peperangan itu. (Majma'uz Zawa'id 6:81) 

Bazzar mengeluarkan dari Abdul Rahman bin Auf ra. dia berkata: Bertanya Umaiyah bin Khalaf kepadanya: Hai Abdullah! Siapa orang yang memakai bulu burung Na'amah di dadanya pada perang Badar itu? 

Jawabku: Dia itu paman Muhammad, dialah Hamzah bin Abdul Mutthalib ra. 

Berkata lagi Umaiyah bin Khalaf: Dialah orang yang banyak mempermalukan kita dengan senjatanya sehingga dia dapat membunuh banyak orang di antara kita. (Majma'uz Zawa'id 6:81) 

Hakim telah mengeluarkan dari Sabir bin Abdullah ra. dia berkata: Rasulullah SAW mencari-cari Hamzah pada hari Ubud setelah selesai peperangan, dan setelah semua orang berkumpul di sisinya: Di mana Hamzah? Maka salah seorang di situ menjawab: Tadi, saya lihat dia berperang di bawah pohon di sana, dia terus menerus mengatakan: Aku singa Allah, dan singa RasulNya! Ya Allah, ya Tuhanku! Aku mencuci tanganku dari apa yang dibawa oleh mereka itu, yakni Abu Sufyan bin Harb dan tentera Quraisy. Dan aku memohon uzur kepadamu dari apa yang dibuat oleh mereka itu dan kekalahan mereka, yakni tentera Islam yang melarikan diri! Lalu Rasulullah SAW pun menuju ke tempat itu, dan didapati Hamzah telah gugur. Sewaktu Beliau melihat dahinya, Beliau menangis, dan melihat mayatnya dicincang-cincang, Beliau menarik nafas panjang. Kemudian Beliau berkata: Tidak ada kain kafan buatnya?! Maka segeralah seorang dari kaum Anshar membawakan kain kafan untuknya. Berkata Jabir seterusnya, bahwa Rasulullah SAW telah berkata: Hamzah adalah penghulu semua orang syahid nanti di sisi Allah pada hari kiamat. (Hakim 3:199) 

Ibnu Ishak telah mengeluarkan dari Ja'far bin Amru bin Umaiyah Adh-Dhamri, dia berkata: Aku keluar bersama Abdullah bin Adiy bin Al-Khiyar pada zaman Mu'awiyah ra... dan disebutkan ceritanya hingga kami duduk bersama Wahsyi (pembunuh Hamzah ra.), maka kami berkata kepadanya: Kami datang ini untuk mendengar sendiri darimu, bagaimana engkau membunuh Hamzah ra. Wahsyi bercerita: Aku akan memberitahu kamu berdua, sebagaimana aku telah memberitahu dahulu kepada Rasulullah SAW ketika Beliau bertanya ceritanya dariku. 

Pada mulanya, aku ini adalah hamba kepada Jubair bin Muth'im, dan pamannya yang bernama Thu'aimah bin Adiy telah mati terbunuh di perang Badar. Pada saat kaum Quraisy keluar untuk berperang di Uhud, Jubair berkata kepadaku: Jika engkau dapat membunuh Hamzah, paman Muhammad untuk menuntut balas kematian pamanku di Badar, engkau akan aku merdekakan. Begitu tentara Quraisy keluar ke medan Uhud, aku turut keluar bersama mereka. Aku seorang Habsyi yang memang mahir untuk melempar pisau , dan sebagaimana biasanya orang Habsyi, jarang-jarang tidak mengenai sasaran apabila melempar. Apabila kedua belah pihak bertempur di medan Uhud itu, aku keluar mencari-cari Hamzah untuk kujadikan sasaranku, hingga aku melihatnya di antara orang yang bertarung, seolah-olahnya dia unta yang mengamuk, terus memukul dengan pedangnya segala apa yang datang menyerangnya, tiada seorang pun yang dapat melawannya. Aku pun bersiap untuk menjadikannya sasaranku. Aku lalu bersembunyi di balik batu berdekatan dengan pohon yang dia sedang bertarung, sehingga sewaktu dia datang berdekatan denganku, mudahlahlah aku melemparkan pisau racunku itu. 

Tatkala dia dalam keadaan begitu, tiba-tiba datang menyerangnya Sibak bin Abdul Uzza. Hamzah melihat Sibak datang kepadanya, lalu dia berteriak: Ayo ke sini, siapa yang mau mencari mati! Disabetnya dengan sekali ayunan kepalanya berguling di tanah. Maka pada ketika itulah, aku terus mengacung-acungkan pisau bengkokku itu, dan saat aku rasa sudah tepat sasaranku, aku pun melemparkannya ke Hamzah mengenai bawah perutnya terus rnenembu bawah selangkangnya. Dia mencoba menerkamku, tetapi dia sudah tidak berdaya lagi, aku lalu meninggalkannya di situ hingga dia mati. Kemudian aku kembali lagi untuk mengambil pisau bengkokku itu, dan aku membawanya ke perkemahan kami. Aku duduk di situ menunggu, dan aku tidak punya tujuan yang lain, kecuali membunuh Hamzah agar aku dapat dimerdekakan oleh tuanku. 

Kami kembali ke Makkah, seperti yang dijanjikan oleh tuanku, aku dimerdekakan. Aku terus tinggal di Makkah. Dan apabila kota Makkah ditaklukkan oleh Rasulullah SAW aku pun melarikan diri ke Tha'if dan menetap di sana. Ketika rombongan orang-orang Tha'if bersiap-siap hendak menemui Rasulullah SAW untuk memeluk Islam, aku merasa serba salah tidak tahu ke mana harus melarikan diri. Aku berfikir, apakah aku harus melarikan diri ke Syam, atau ke Yaman, ataupun ke negeri-negeri lainnya, sampai kapan aku akan menjadi orang buruan?! Demi Allah, aku merasakan diriku susah sekali. 

Tiba-tiba ada orang yang datang kepadaku memberi nasehat: Apa yang engkau takutkan? Muhammad tidak membunuh orang yang masuk ke dalam agamanya, dan menyaksikan syahadat kebenaran! Aku tidak punya jalan lain kecuali menerima nasehat itu. Aku pun menuju ke Madinah untuk menemui Rasulullah SAW. Tanpa diduga tiba-tiba Beliau melihatku berdiri di hadapannya menyaksikan syahadat kebenaran itu. Beliau lalu menoleh kepadaku seraya berkata: Apakah engkau ini Wahsyi? Jawabku: Saya, wahai Rasulullah! Beliau berkata lagi: Duduklah! Ceritakanlah bagaimana engkau rnembunuh Hamzah?! Aku lalu menceritakan kepadanya seperti aku menceritakan sekarang kepada kamu berdua. 

Setelah selesai bercerita, Beliau berkata kepadaku: Awas! Jangan lagi engkau datang menunjukkan wajahmu kepadaku! Karena itu aku terus-menerus menjauhkan diri dari Rasulullah SAW supaya Beliau tidak melihat wajahku lagi, sehinggalah Beliau wafat meninggalkan dunia ini. Kemudian saat kaum Muslimin keluar untuk berperang dengan Musailimah Al-Kazzab, pemimpin kaum murtad di Yamamah, aku turut keluar untuk berperang melawannya. Aku bawa pisau bengkok yang membunuh Hamzah itu. Ketika orang-orang sedang bertempur, aku mencuri-curi masuk dan aku lihat Musailimah sedang berdiri dan di tangannya pedang yang terhunus, maka aku pun membuat persiapan untuk melemparnya dan di sebelahku ada seorang dari kaum Anshar yang sama tujuan denganku. Aku terus mengacung-acungkan pisau itu ke arahnya, dan setelah aku rasa bidikanku sudah cukup tepat, aku pun melemparkannya, dan mengenainya, lalu orang Anshar itu menghabisi hidupnya dengan pedangnya. Aku sendiri tidak memastikan siapa yang membunuh Musailimah itu, apakah pisau bengkokku itu, ataupun pedang orang Anshar tadi, hanya Tuhan sajalah yang lebih mengetahui. Jika aku yang membunuhnya, maka dengan demikian aku telah membunuh orang yang terbaik pada masa hidup Rasulullah SAW dan aku juga membunuh orang yang paling jahat sesudah masa Beliau. (Al-Bidayah Wan-Nihayah 4:18) 

Bukhari telah mengeluarkan dari Ja'far bin Amru sebagaimana cerita yang sebelumnya, ketika orang ramai berbaris untuk berperang, keluarlah Sibak bin Abdul Uzza sambil berteriak: Siapa yang akan melawanku? Hamzah pun datang untuk melawannya, lalu Hamzah berkata kepadanya: Hai Sibak! Hai putera Ummi Anmar, tukang sunnat orang perempuan! Apakah engkau hendak melawan Allah dan RasulNya? Hamzah lalu menghantamnya dengan suatu pukulan yang keras menghabisinya. 

[islamuda.com]

Selasa, 18 November 2008

Apa Itu Radikal Bebas?

Radikal bebas adalah molekul-molekul tidak stabil yang mampu menyerang dan merusak sel-sel yang sehat. Radikal bebas bisa berasal dari dalam tubuh maupun lingkungan.

Di dalam tubuh, setiap proses sel normal yang melibatkan oksigen akan menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas sangat mudah terikat dan menyerang lemak, karbohidrat, protein, enzim dan DNA.

Dari lingkungan sekitar, radikal bebas bisa berasal dari:
> Polusi udara (asap rokok, kendaraan bermotor)
> Radiasi ultraviolet (sinar matahari, sinar X)
> Olahraga berlebihan
> Bahan racun dalam pestisida, insektisida, atau bahan cat perabot rumah tangga
> Makanan berlemak (makanan olahan, makanan yang digoreng, dipanggang)
> Alkohol dan kopi
> Stres berlebihan

Bagaimana cara melawan radikal bebas?

Bahan kimia yang digunakan untuk mencegah atau memperlambat kerusakan akibat radikal bebas adalah antioksidan. Sebetulnya tubuh sendiri secara alami menghasilkan antioksidan dalam bentuk enzim, tetapi jumlahnya tidak memadai sehingga tidak mampu menghadapi serangan radikal bebas yang jumlahnya semakin menumpuk. Oleh karena itu, tubuh memerlukan antioksidan dari luar dalam bentuk vitamin dan mineral yang bisa diperoleh dari makanan ataupun suplemen. Antioksidan yang sudah banyak dikenal adalah vitamin A (juga prekursor-nya yaitu beta karoten), vitamin C, vitamin E dan mineral Selenium.

Minggu, 16 November 2008

Ja'far bin Abi Thalib

Di kalangan Bani Abdi Manaf ada lima orang yang sangat mirip dengan Rasulullah saw. sehingga seringkali orang salah menerka. Mereka itu adalah: 

Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Muthallib, anak paman Nabi saw. sekaligus sebagai saudara sesusuannya. 

Qutsam Ibnul Abbas bin Abdul Muthallib, anak paman Nabi saw. 

Saib bin Ubaid bin Abdi Yazin bin Hasyim, kakek Syafi'i r.a. 

Ja'far bin Abi Thalib, yaitu saudara Ali bin Abi Thalib. 

Hasan bin Ali Bin Abi Thalib, cucu Rasulullah saw. Beliau ini paling mirip dengan Nabi saw. di antara mereka berlima. 

Marilah sekarang kita melihat sisi kehidupan Ja'far bin Abi Thalib. Abi Thalib termasuk bangsawan Quraisy dan mempunyai kedudukan terpandang dalam masyarakat. Namun, kehidupannya susah dan tanggungannya banyak. Ia pernah mengalami keadaan sangat kritis saat kemarau panjang. Tanaman mati karena kekeringan dan banyak orang terpaksa memakan bangkai. Di saat paceklik seperti ini, biasanya tidak ada yang menaruh perhatian untuk meringankan beban Abu Thalib di kalangan Bani Hasyim selain Abbas dan Muhammad bin Abdullah. 

Muhammad berkata kepada Abbas, "Wahai paman, saudara paman (yaitu Abu Thalib) memiliki tanggungan yang sangat banyak. Sebagaimana yang paman saksikan, seluruh masyarakat kini sedang ditimpa musibah berupa kemarau panjang dan paceklik yang mengakibatkan banyak orang kelaparan. Marilah kita pergi ke rumah Abu Thalib, saudara paman. Kita ambil alih sebagian tanggungannya untuk meringankan beban keluarganya. Aku mengambil anaknya seorang, dan paman mengambil pula anaknya yang lain. Agaknya dengan begitu, cukup besar artinya untuk meringankan bebannya." 

Abbas berkata, "Usulmu sangat bagus. Engkau betul-betul membangunkanku untuk kebajikan. Marilah kita pergi." 

Mereka pun pergi ke rumah Abu Thalib. Lalu berkata, "Kami datang hendak meringankan beban Anda yang berat. Izinkanlah kami membawa sebagaian anak-anakmu tinggal bersama kami sampai masa sulit yang mencekam seluruh masyarakat ini reda kembali." 

Abu Thalib berkata, "Boleh saja, asal kalian tidak membawa Aqil." Aqil adalah anak laki-laki Abu Thalib yang tertua. 

Muhammad bin Abdullah mengambil Ali bin Abi Thalib lalu digabungkannya dalam keluarganya. Sedangkan Abbas membawa Ja'far bin Abi Thalib dan digabungkannya pula dalam keluarganya. Ali tetap tinggal bersama Muhammad bin Abdullah sampai Allah mengutusnya menjadi rasul dengan agama yang hak. Dan, Ali tercatat sebagai pemuda yang pertama-tama masuk Islam. 

Sementara Ja'far tinggal bersama paman Abbas hingga ia dewasa, lalu dia masuk Islam, dan tidak memerlukan bantuan Abbas lagi. Ja'far dan istrinya, Asma' bin Umais, menerjunkan dirinya dalam kendaraan Islam sejak dari awal. Keduanya menyatakan Islam di hadapan Abu Bakar Shiddiq r.a. sebelum Rasulullah saw. masuk ke rumah Al-Arqam. Pasangan suami istri Bani Hasyim yang muda belia ini tidak luput pula dari penyiksaan kaum kafir Quraisy, sebagaimana yang diderita kaum muslimin yang pertama-tama masuk Islam. Tetapi, suami istri ini bersabar menerima segala cobaan yang menimpanya, karena mereka tahu jalan ke surga bertabur duri dengan segala macam kesulitan dan kepedihan. Tetapi yang merisaukan mereka berdua adalah kaum Quraisy membatasi geraknya untuk menegakkan syiar Islam dan melarangnya untuk merasakan kelezatan ibadah. Karena itu, kaum Quraisy senantiasa mengamati gerak-gerik keduanya. Maka, Ja'far bin Abi Thalib beserta istrinya memohon izin kepada Rasulullah saw. untuk hijrah ke Habasyah bersama-sama dengan para sahabat lainnya. Dengan sedih hati Rasulullah saw. mengizinkannya. Sebaliknya, mereka dengan amat berat meninggalkan kampung halaman tempat mereka bermain pada waktu kecil dan waktu muda, tanpa suatu dosa yang mencemarkan, kecuali karena mereka mengucapkan kata-kata "Rabbunallaah" (Rab kami hanyalah Allah). Namun, mereka tidak berdaya untuk menangkis siksaan dan tekanan kaum Quraisy. 

Kendaraan kaum muhajirin yang pertama-tama berangkat ke Habasyah di bawah pimpinan Ja'far bin Abi Thalib r.a. Mereka merasa lega di bawah perlindungan Najasyi, Raja Habasyah yang adil dan saleh. Sejak mereka masuk Islam itulah, mereka baru merasa aman, dapat menikmati kemanisan agama yang mereka anut, bebas dari rasa cemas dan ketakutan yang mengganggu dan yang menyebabkan mereka hijrah. 

Namun, tidak berapa lama setelah kaum Quraisy mengetahui rombongan kaum muslimin yang hijrah ke Habasayah dan mendapat perlindungan raja Najasyi, dapat melaksanakan dinnya dengan tenang dan aman, kaum Quraisy pun terkejut dan khawatir. Mereka kemudian berunding untuk membunuh kaum muhajirin itu atau meminta mereka agar dimasukan penjara. Untuk itu marilah kita dengarkan Ummu Salamah (salah seorang muhajirat) menceritakan kisah nyata yang dilihat dan didengarnya sendiri. 

Ummu Salamah berkata, "Manakala kami tiba di Habasyah, kami disambut dan bertemu dengan tetangga yang baik. Kami dapat melaksanakan agama kami dengan aman, dan beribadah kepada Allah tanpa mendapatkan siksaan atau gangguan yang tidak diinginkan. 

Ketika kaum Quraisy mendengar berita tentang keadaan kami lebih baik, mereka segera berunding untuk mengacaukan kami. Lalu mereka mengutus dua orang diplomat ulung kepada Raja Najasyi, yaitu Amr bin Ash dan Abdullah bin Rabiah dengan membawa persembahan sejumlah hadiah besar untuk Najasyi pribadi, dan untuk para pemuka agama (pendeta) mereka berupa barang-barang mewah dan antik dari Hijaz. Namun, mereka memutuskan untuk tidak memberikan kepada raja terlebih dahulu sebelum memberikannya kepada para pendeta. 

Tatkala kedua utusan itu tiba di Habasyah, mereka terlebih dahulu menemui pemuka agama yang terdekat dengan Najasyi dan memberikan hadiah untuk mereka. Kedua utusan itu berkata, "Telah datang ke negeri Anda, orang-orang bodoh kami. Mereka mengingkari agama nenek moyang dan memecah belah persatuan bangsa. Bila nanti kami berbicara dengan baginda raja, kami harap tuan-tuan dapat menolong kami supaya baginda raja sudi menyerahkan mereka kepada kami, tanpa menanyakan masalah agama, karena pemimpin rombongan mereka sangat pandai berbiara dan mengerti tentang agama yang mereka yakini." 

"Baiklah," jawab pendeta itu. 

Ummu Salamah meneruskan ceritanya, "Namun, apa yang mereka khawatirkan justru itulah yang terjadi. Raja Najasyi memangil salah seorang kami untuk didengar keterangannya." 

Kedua utusan Quraisy menghadap Raja Najasyi dengan membawa persembahan bermacam-macam dan hadiah yang tak ternilai harganya. Baginda raja memuji dan mengagumi persembahan mereka. 

Utusan Quraisy berkata, "Wahai paduka raja telah datang ke negara paduka orang-orang jahat bangsa kami. Mereka datang dengan membawa agama yang tidak pernah kami kenal dan juga belum pernah paduka kenal. Mereka keluar dari agama nenek moyang kami, tetapi tidak pula masuk ke dalam agama paduka. Kami diutus oleh bapak-bapak dan segenap famili untuk menjemput dan membawa mereka kembali pulang, mereka sangat pandai mengada-ada dan membuat fitnah. 

Najasy melihat kepada para pendeta yang berada di sampingnya. Lalu mereka berkata, "Apa yang disampaikan kedua utusan itu memang benar, wahai paduka. Orang yang sebangsa dengan kaum pelarian itu lebih mengeri dan tahu tentang kejahatan mereka. Karena itu sebaiknyalah kaum pelarian itu dikembalikan saja kepada mereka. Terserah kepada mereka apa yang akan diperbuat sesudah itu." 

Baginda raja marah mendengar jawaban dari para pendeta. "Tidak...! Demi Allah...! tidak seorang pun dari mereka akan saya serahkan sebelum saya memanggil mereka dan meminta keterangannya tentang tuduhan yang diberikan kepada mereka. Jika benar mereka orang jahat sebagaimana yang dituduhkan, maka mereka akan saya serahkan. Tetapi, jika tuduhan itu palsu, mereka akan saya lindungi dan akan saya jadikan tetanggaku yang baik selama mereka menghendaki," ucap Najasyi. 

Selanjutnya, kata Ummu Salamah, "Najasyi memangil kami untuk menghadap kepadanya. Sebelum menghadap, terlebih dahulu kami bermusyawarah. Sebagian kami berkata, "Kita dipanggil menghadap baginda raja untuk diminta keterangannya tentang agama kita. Karena itu, kita tentukan saja seorang juru bicara untuk menjelaskan kepada beliau. Pilihan mereka jatuh kepada Ja'far bin Abi Thalib dan yang lainnya tidak diijinkan untuk berbicara." 

Sesudah membuat keputusan, kami pergi menghadap baginda Raja Najasyi. Di dalam majlis raja telah hadir para pendeta pemuka agama. Mereka duduk di kanan kiri baginda. Masing-masing memakai pakaian kebesarannya, lengkap dengan jubah, kopiah dan memegang sebuah kitab di tangan mereka. Di samping para pendeta, kami melihat pula Amr bin Ash dan Abdullah bin Rabiah. 

Setelah duduk dengan tenang di dalam majlis, baginda raja menoleh kepada kami dan berkata, "Agama apakah yang tuan-tuan anut, sehingga tuan-tuan keluar dari agama bangsa tuan-tuan, tetapi tidak pula masuk ke dalam agama kami atau agama-agama lain yang telah ada?" 

Maka tampillah Ja'far bin Abi Thalib menjawab, "Wahai paduka raja, dahulu kami memang bangsa yang bodoh. Kami menyembah berhala, memakan bangkai, berzina, mengerjakan segala pekerjaan keji, saling bermusuhan, tidak mempedulikan tetangga, dan yang kuat selalu memakan yang lemah. Begitulah keadaan kami dahulu sebelum Allah mengutus Rasul-Nya kepada kami. Kami mengenal benar kepribadian Rasul Allah itu. Turunnya, kebenaran setiap kata yang diucapkannya, kejujurannya, kesucian pribadinya yang tidak sedikit jua pun ternoda, dan seterusnya. Dia mengajak kami supaya memeluk agama Allah, mengesakan Allah, beribadah semata-mata kepada-Nya dan supaya meninggalkan agama kami yang lama, yaitu agama nenek moyang kami yang menyembah batu dan berhala. Bahkan dia menyuruh kami agar selalu berbicara benar, senantiasa memegang amanah, menghubungkan sillahturrahmi, bersikap baik kepada tetangga, menghentikan segala perbuatan terlarang, dan petumpahan darah. Dia juga melarang kami berzina dan melakukan segala perbutan keji, mengucapkan kata-kata kotor, memakan harta anak yatim, menuduh wanita baik-baik berbuat serong. Dia menyuruh kami beribadah kepada Allah saja, tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain-lain. Dia menyuruh kami menegakkan salat, membayar zakat, dan puasa bulan Ramadahan. Kami menerima bak segala perintah dan larangannya. Kami percaya sungguh kepadanya. Dan, kami patuhi segala yang diajarkan Allah kepadanya. Maka kami halalkan segala yang dikatakannya halal dan kami haramkan segala yang dikatakannya haram. Tetapi, wahai paduka raja! Sebagian bangsa kami memusuhi kami karenanya. Mereka menyiksa kami dengan siksaan berat agar kami keluar dari agama yang kami anut itu dan kembali kepada agama lama yang menyembah berhala. Maka tatkala penganiayaan dan penyiksaan mereka terhadap kami sudah demikian memuncak dan kami dihalang-halangi untuk terus melaksanakan ajaran agama kami, lalu kami keluar dari negeri kami dan memilih negeri paduka sebagai tempat kami mengungsi. Karena kami yakin paduka adalah tetangga yang baik dan tidak akan berlaku zalim kepada kami." 

Najasyi berkata kepada Ja'far, "Dapatkah Anda membacakan salah satu ayat yang diajarkan Allah kepada nabi Anda?" 

Ja'far menjawab, "Ya, tentu." 

Najasyi berkata, "Coba bacakan kepada saya." 

Ja'far membaca surat Maryam 1-4, yang artinya, "Kaaf Haa Yaa' 'Ain Shaad. Mengingat rahmat Rabmu kepada hamba-Nya Zakariya. Ketika ia berseru kepada Rabnya dengan suara perlahan-lahan. Dia berdo'a, "Wahai Rabku, sesungguhnya tulangku sudah lemah, dan kepalaku sudah beruban, dan aku belum pernah beruntung (bila) memohon kepada Engkau, wahai Rabku." 

Baru saja Ja'far selesai membacakan ayat-ayat permulaan surat tesebut, Najasyi menangis sehingga jenggotnya basah oleh air mata. Begitu pula para pastor turut menangis sehingga kitab di tangan mereka basah demi mendengar kalam Allah tersebut. 

Najasyi berkata kepada kami, "Sesungguhnya agama yang dibawa nabi tuan-tuan dan agama yang dibawa Nabi Isa berasal dari satu sumber." 

Kemudian dia berpaling kepada Amr bin Ash dan Abdullah bin Rabiah seraya berkata, "Pergilah kalian, demi Allah, saya tidak akan menyerahkan mereka kepada kalian selama-lamanya." 

Ummu Salamah selanjutnya berkata, "Ketika kami keluar dari majlis Najasyi, Amr bin Ash mengancam kami. Dia berkata kepada temannya, Abdullah bin Rabiah, "Demi Allah, besok akan saya datangi baginda raja. Akan saya katakan kepada baginda ucapan orang-orang ini yang pasti akan membuat hati baginda raja marah dan benci kepada mereka. Akan saya sebutkan kepada baginda secara tuntas kebusukan-kebusukan hati orang-orang ini." 

"Ah, jangan! Bukankah mereka ini karib kerabat kita juga, sekalipun mereka berselisih paham dengan kita," kata Abdullah bin Rabiah. 

Amr bin Ash berkata, "Biar saja, demi Allah, akan saya ceritakan kepada baginda besok. Demi Allah, akan saya ceritakan kepada baginda, bahwa orang-orang ini mengatakan Isa bin Maryam adalah hamba sahaya." 

Keesokan harinya Amr bin Ash menghadap Raja Najasyi dan berkta, "Wahai paduka raja, orang-orang yang paduka lindungi memandang rendah Isa bin Maryam. Cobalah paduka panggil lagi dan bertanya kepada mereka." 

Ummu Salamah melanjutkan ceritanya, "Setelah mengetahui tindakan Amr itu kami sungguh terpana. Kami tidak berpendirian begitu, jangankan pula untuk mengucapkan kata-kata yang menghina Nabi Isa bin Maryam. Lalu kami bermusyawarah tentang jawaban apa yang paling tepat mengenai persoalan itu, jika nanti baginda raja menanyakannya. Kami sepakat, "Demi Allah, kita tidak akan memberi jawaban melainkan dengan firman Allah. Kita tidak boleh keluar seujung kuku pun dari ajaran Nabi kita, dan harus senantiasa begitu." 

Kemudian menunjuk kembali Ja'far bin Abi Thalib menjadi juru bicara. Ketika dipanggil baginda raja, kami pun datang menghadap. Kami dapati para pastor telah hadir seperti kemarin. Di samping mereka terlihat pula Amr bin Ash dan kawannya. Segera kami duduk di hadapan baginda, lalu ia bertanya kepada kami, "Bagaimana pendapat tuan-tuan tentang Isa bin Maryam?" 

Ja'far berkata, "Kami mempercayainya sebagaimana diajarkan nabi kami." 

Najasyi berkata, "Bagaimana ajaran nabi tuan-tuan mengenai beliau." 

Ja'far menjawab, "Beliau bersabda, "Sesungguhnya Isa adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, ruh-Nya, dan firman-Nya yang ditujukan kepada Maryam yang senantiasa perawan suci." 

Mendengar jawaban Ja'far itu, Najasyi menepukkan tangannya ke lantai seraya berkata, "Demi Allah tidak berbeda seujung rambut pun ajaran Isa bin Maryam dengan ajaran nabi tuan-tuan." 

Para pastor bernafas panjang, sebagai protes terhadap ucapan Najasyi. Lalu Najasyi berkata kepada para pendeta, "Sekalipun kalian mencemooh, pergilah kalian! Kalian percaya terhadap orang-orang yang telah menyogok dan mendatangkan malapetaka pada kalian. Demi Allah, saya tidak suka menerima emas walaupun sebesar gunung, tetapi mencelakai salah seorang kamu dengan suatu kejahatan. Kemudian Najasyi menengok kepada Amr bin Ash dan kawannya seraya berkata, "Kembalikan semua hadiah-hadiah yang dipersembahkan kedua orang ini, saya tidak butuh persembahan mereka." 

Ummu Salamah melanjutkan ceritanya, "Amr bin Ash dan kawannya keluar dengan hati berkeping-keping dan sangat kecewa. Dia kalah total, mendapat kegagalan dan kekecewaan yang memalukan. Dan kami dibolehkan tetap tinggal di sisi Najasyi, di negeri yang baik dan penduduk yang berhati mulia pula." 

Ja'far bin Abi Thalib beserta istri tinggal dengan aman dan tenang dalam perlindungan Najasyi yang ramah tamah itu selama sepuluh tahun. 

Pada tahun ke tujuh hijrah, kedua suami isteri itu meninggalkan Habasyah dan hijrah ke Yatsrib. Kebetulan Rasulullah saw. baru saja pulang dari Khaibar. Beliau sangat gembira bertemu dengan Ja'far sehingga karena kegembiraannya beliau berkata, "Aku tidak tahu mana yang menyebabkan aku gembira, apakah karena kemenangan di Khaibar atau karena kedatangan Ja'far?" 

Begitu pula kaum muslimin umumnya, terlebih fakir miskin, mereka juga bergembira dengan kedatangan Ja'far. Ja'far sangat penyantun dan banyak membela golongan duafa, sehinga dia digelari Abil Masakin (bapak orang-orang miskin). 

Abu Hurairah bercerita tentang Ja'far. Ia berkata, "Orang yang paling baik kepada kami (golongan orang-orang miskin) ialah Ja'far bin Abi Thalib. Dia sering mengajak kami makan di rumahnya, lalu kami makan apa yang ada. Bila makanannya sudah habis, diberikannya kepada kami pancinya, lalu kami habiskan sampai dengan kerak-keraknya." 

Belum begitu lama Ja'far tinggal di Madinah, pada awal tahun kedelapan hijriah Rasululalh saw. menyiapkan pasukan tentara untuk memerangi tentara Rum di Muktah. Beliau mengangkat Zaid bin Haritsah menjadi komandan pasukan. 

Rasululalh saw. bersabda, "Jika Zaid tewas atau cidera, komandan digantikan Ja'far bin Abi Thalib. Seandainya Ja'far tewas atau cidera pula, dia digantikan Abdullah bin Rawahah. Dan, apabila Abdullah bin Rawahah cidera atau gugur pula, hendaklah kaum muslmin memilih pemimpin/komandan di antara mereka. " 

Setelah pasukan sampai di Muktah, yaitu sebuah kota dekat Syam dalam wilayah Yordan, mereka mendapati tentara Rum telah siap menyambut kedatangan mereka dengan kekuatan 100.000 pasukan inti yang terlatih, berpengalaman, dan membawa persenjataan lengkap. Pasukan mereka juga terdiri dari 100 ribu milisi Nasrani Arab dari kabilah-kabilah Lakham, Judzam, Qudha'ah, dan lain-lain. Sementara, tentara kaum muslimin yang dipimpin Zaid bin Haritsah hanya berkekuatan 3000 tentara. 

Begitu kedua pasukan yang tidak seimbang itu berhadap-hadapanan, pertempuran segera berkobar dengan hebatnya. Zaid bin Haritsah gugur sebagai syuhada ketika dia dan tentaranya sedang maju menyerbu ke tengah-tengah musuh. 

Melihat Zaid jatuh, Ja'far segera melompat dari punggung kudanya yang kemerah-merahan, lalu dipukulnya kaki kuda itu dengan pedang, agar tidak dapat dimanfaatkan musuh selama-lamanya. Kemudian secepat kilat disambarnya bendera komando Rasulullah dari tangan Zaid, lalu diacungkan tinggi-tinggi sebagai tanda pimpinan kini beralih kepadanya. Dia maju ke tengah-tengah barisan musuh sambil mengibaskan pedang kiri dan kanan memukul rubuh setiap musuh yang mendekat kepadanya. Akhirnya musuh dapat mengepung dan mengeroyoknya. Sementara dia bersenandung menyanyikan sajak nan indah 

Wahai ... surga nan nikmat sudah mendekat 

Minuman segar, tercium harum 

Tetapi engkau Rum ... Rum.... 

Menghampiri siksa 

Di malam gelap gulita, jauh dari keluarga 

Tugasku ... menggempurmu .... 

Ja'far berputar-putar mengayunkan pedang di tengah-tengah musuh yang mengepungnya. Dia mengamuk menyerang musuh ke kanan dan kiri dengan hebat. Suatu ketika tangan kanannya terkena sabetan musuh sehingga buntung. Maka dipegannya bendera komando dengan tangan kirinya. Tangan kirinya putus pula terkena sabetan pedang musuh. Dia tidak gentar dan putus asa. Dipeluknya bendera komando ke dadanya dengan kedua lengan yang masih utuh. Tetapi, tidak berapa lama kemudian, kedua lengannya tinggal sepertiga saja dibuntung musuh. Secepat kilat Abdullah bin Rawahah merebut bendera komando dari komando Ja'far bin Abi Thalib. Pimpinan kini berada di tangan Abdullah bin Rawahah, sehingga akhirnya dia gugur pula sebagai syuhada', menyusul kedua sahabatnya yang telah syahid lebih dahulu. 

Rasulullah saw. sangat sedih mendapat berita ketiga panglimanya gugur di medan tempur. Beliau pergi ke rumah Ja'far bin Abi Thalib anak pamannya. Didapatinya Asma', isteri Ja'far, sedang bersiap-siap menunggu kedatangan suaminya. Dia mengaduk adonan roti, merawat anak-anak, memandikan dan memakaikan baju mereka yang bersih. 

Asma' bercerita, "Ketika Rasulullah mengunjungi kami, terlihat wajah beliau diselubungi kabut sedih. Hatiku cemas, tetapi aku tidak berani menanyakan apa yang terjadi, karena aku takut mendengar berita buruk. Beliau memberi salam dan menanyakan anak-anak kami. 

Beliau berkata, "Mana anak-anak Ja'far, suruh mereka ke sini." 

Maka kupanggil mereka semua dan kusuruh menemui Rasulullah saw. Anak-anak berlompatan kegirangan mengetahui kedatangan beliau. Mereka berebutan untuk bersalaman kepada beliau. Beliau menengkurapkan mukanya kepada anak-anak sambil menciumi mereka penuh haru. Air mata beliau mengalir membasahi pipi mereka. Saya bertanya, "Ya Rasulullah, demi Allah, mengapa anda menangis? Apa yang terjadi dengan Ja'far dan kedua sahabatnya?" 

Beliau menjawab, "Ya ..., mereka telah syahid hari ini." Mendengar jawaban beliau, maka reduplah senyum kegirangan di wajah anak-anak, apalagi setelah mendengar ibu mereka menangis tersedu-sedu. Mereka diam terpaku di tempat masing-masing, seolah-olah seekor burung sedang bertengger di kepala mereka. Rasulullah berucap sambil menyeka air matanya, "Wahai Allah, gantilah Ja'far bagi anak-anaknya ... wahai Allah, gantilah Ja'far bagi isterinya." Kemudian kata beliau selanjutnya, "Aku melihat sungguh Ja'far berada di surga. Dia mempunyai dua sayap berlumuran darah dan bertanda di kakinya." Wallahua'lam. 

Sumber: Kepahlawanan Generasi Sahabat Rasulullah, Abdurrahman Ra'fat Basya.

Sabtu, 15 November 2008

Imam An-Nawawi

Siapa yang kenal dengan Imam Nawawi? Mungkin banyak dari saudara-saudara kita yang belum tau beliau dibanding karya beliau yang terkenal luas oleh kaum muslimin, yaitu "Riyadhus Shalihin"; Atau tau nama beliau dari karyanya itu. Untuk lebih mengenal beliau dan mendekatkan kita dengan ulama’, kami suguhkan uraian singkat dari biografi beliau.


1. Nama dan Nasabnya

Beliau adalah Al Imam Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf bin Murri bin Hasan bin Hussain bin Jumu’ah bin Hizam Al Hizamy An Nawawi Asy Syafi’i.


2. Kelahirannya

Beliau dilahirkan pada bulan Muharram tahun 631 H di Nawa daerah Hauran termasuk wilayah Damaskus Syiria.


3. Sifat - sifatnya

Beliau adalah tauladan dalam kezuhudan, wara’, dan memerintah pada yang ma’ruf dan melarang pada yang mungkar.


4. Pertumbuhannya

Ayahandanya mendidik, mengajarnya, dan menumbuhkan kecintaan kepada ilmu sejak usia dini. Beliau mengkhatamkan Al Qur’an sebelum baligh. Ketika Nawa tempat kelahirannya tidak mencukupi kebutuhannya akan ilmu, maka ayahandanya membawanya ke Damaskus untuk menuntut ilmu, waktu itu beliau berusia 19 tahun. Dalam waktu empat setengah bulan beliau hafal Tanbih oleh Syairazi, dan dalam waktu kurang dari setahun hafal Rubu’ Ibadat dari kitab muhadzdzab.

Setiap hari beliau menelaah 12 pelajaran, yaitu dua pelajaran dalam Al Wasith, satu pelajaran dalam Muhadzdzab, satu pelajaran dalam Jamu’ baina shahihain, satu pelajaran dalam Shahih Muslim, satu pelajaran dalam Luma’ oleh Ibnu Jinny, satu pelajaran dalam Ishlahul Manthiq, satu pelajaran dalam tashrif, satu pelajaran dalam Ushul Fiqh, satu pelajaran dalam Asma’ Rijal, dan satu pelajaran dalam Ushuluddin.


5. Guru - guru

Di antara guru - gurunya dalam ilmu fiqh dan ushulnya adalah Ishaq bin Ahmad bin Utsman Al Maghriby, Abdurrahman bin Nuh bin Muhammad Al Maqdisy, Sallar bin Hasan Al Irbily, Umar bin Indar At Taflisy, Abdurrahman bin Ibrahim Al Fazary.

Adapun guru - gurunya dalam bidang hadits adalah Abdurrahman bin Salim Al Anbary, Abdul Aziz bin Muhammad Al Anshory, Khalid bin Yusuf An Nabilisy, Ibrahim bin Isa Al Murady, Ismail bin Ishaq At Tanukhy, dan Abdurrahman bin Umar Al Maqdisy.

Adapun guru - gurunya dalam bidang Nahwu dan Lughah adalah Ahmad bin Salim Al Mishry dan Izzuddin Al Maliky.


6. Murid - muridnya

Di antara murid muridnya adalah Sulaiman bin Hilal Al Ja’fary, Ahmad bin Farrah Al Isybily, Muhammad bin Ibrahim bin Jama’ah, Ali bin Ibrahim Ibnul Aththar, Syamsuddin bin Naqib, Syamsuddin bin Ja’wan dan yang lainnya.


7. Pujian para ulama kepadanya

Ibnul Aththar berkata,

"Guru kami An Nawawi disamping selalu bermujahadah, wara’, muraqabah, dan mensucikan jiwanya, beliau adalah seorang yang hafidz terhadap hadits, bidang - bidangnya, rijalnya, dan ma’rifat shahih dan dha’ifnya, beliau juga seorang imam dalam madzhab fiqh."

Quthbuddin Al Yuniny berkata,

"Beliau adalah teladan zamannya dalam ilmu, wara’, ibadah, dan zuhud."

Syamsuddin bin Fakhruddin Al Hanbaly,

"Beliau adalah seorang imam yang menonjol, hafidz yang mutqin, sangat wara’ dan zuhud."


8. Aqidahnya

Al Imam An Nawawi terpengaruh dengan pikiran Asy ‘ariyyah sebagaimana nampak dalam Syarh Shahih Muslim dalam mentakwil hadits - hadits tentang sifat - sifat Allah. Hal ini memiliki sebab - sebab yang banyak di antaranya ;

Terpengaruh dengan pensyarah Shahih Muslim yang sebelumnya seperti Qadhi Iyadh, Maziry, dan yang lainnya, karena beliau banyak menukil dari mereka ketika mensyarah Shahih Muslim.

Beliau belum sempat secara penuh mengoreksi dan mentahqiq tulisan - tulisannya, tetapi beliau tidak mengikuti semua pemikiran Asy’ariyyah bahkan menyelisihi mereka dalam banyak masalah.

Beliau tidak banyak mendalami masalah Asma’ wa Sifat, sehingga banyak terpengaruh dengan pemikiran Aay’ariyyah yang berkembang pesat di zamannya.


9. Di antara keadaan - keadaannya

Ibnul Aththar berkata,

"Guru kami An Nawawi menceritakan kepadaku bahwa beliau tidak pernah sama sekali menyia - nyiakan waktu , tidak di waktu malam atau di waktu siang bahkan sampai di jalan beliau terus dalam menelaah dan manghafal."

Rasyid bin Mu’aliim berkata,

"Syaikh Muhyiddin An Nawawi sangat jarang masuk kamar kecil, sangat sedikit makan dan minumya, sangat takut mendapat penyakit yang menghalangi kesibukannya, sangat menghindari buah - buahan dan mentimun karena takut membasahkan jasadnya dan membawa tidur, beliau sehari semalam makan sekali dan minum seteguk air di waktu sahur."


10. Tulisan - tulisannya

Di antara tulisan - tulisannya dalam bidang hadits adalah Syarah Shahih Muslim, Al Adzkar, Arba’in, Syarah Shahih Bukhary, Syarah Sunan Abu Dawud, dan Riyadhus Shalihin.

Diantara tulisan - tulisannya dalam bidang ilmu Al Qur’an adalah At Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an.


11. Wafatnya

Al Imam An Nawawi wafat di Nawa pada 24 Rajab tahun 676 H dalam usia 45 tahun dan dikuburkan di Nawa. semoga Allah meridhoinya dan menempatkannya dalam keluasan jannahNya.

HIKMAH SHOLAT

Sholat disyari'atkan sebagai bentuk tanda syukur kepada Allah, untuk menghilangkan dosa-dosa, ungkapan kepatuhan dan merendahkan diri di hadapan Allah, menggunakan anggota badan untuk berbakti kepada-Nya yang dengannya bisa seseorang terbersih dari dosanya dan tersucikan dari kesalahan-kesalahannya dan terajarkan akan ketaatan dan ketundukan.



Allah telah menentukan bahwa sholat merupakan syarat asasi dalam memperkokoh hidayah dan ketakwaan, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

"Alif Laaam Miiim. Kitab (Al Qur-an) tidak ada keraguan di dalamnya, menjadi petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka." (QS. Al Baqarah : 1-2).



Di samping itu Allah telah mengecualikan orang-orang yang senantiasa memelihara sholatnya dari kebiasaan manusia pada umumnya: berkeluh kesah dan kurang bersyukur, disebutkan dalam fiman-Nya:

"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah dan kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan sholat, yang mereka itu tetap mengerjakan sholat." (QS Al Ma'arij: 19-22).

Jumat, 14 November 2008

SYARI’AH

1. Pengertian
Menurut bahasa, kata al-syarii'ah, bermakna al-thariiq alladziy yatawashshalu minhu ila al-maa` (jalan yang mengantarkan kepada air). Syari’ah menurut bahasa artinya jalan, aturan, ketentuan, atau undang-undang Allah SWT.

Pengertian menurut Imam Ibnu Mandzur di dalam Kitab Lisaan al-'Arab menyatakan:
Kata al-syarii'ah, al-syarraa', dan al-masyra'ah bermakna al-mawaadli' allatiy yunhadaru ila al-maa' (tempat-tempat yang darinya dikucurkan air). al-syarii'ah dinamakan juga dengan syariat yang isyariatkan (ditetapkan) Allah swt kepada hamba, mulai dari puasa, sholat, haji, nikah dan lain sebagainya.
Sedangkan kata al-syir'ah dan al-syir'ah, menurut bahasa Arab artinya adalah masyra'at al-maa' (sumber air), yakni maurid al-syaaribah allatiy yasyra'uhaa al-naas, fa yasyrabuuna minhaa wa yastaquuna (sumber air minum yang dibuka oleh manusia, kemudian mereka minum dari tempat itu, dan menghilangkan dahaga). [Imam Ibnu Mandzur, Lisaan al-'Arab, juz 8, hal. 175]
"

Pengertian menurut Imam Al-Raaziy di dalam Kamus Mukhtaar al-Shihaah menyatakan:
"Lafadz al-Syarii'ah bermakna masyra'at al-maa' (maurid al-syaaribah: sumber air). Kata al-syarii'ah juga bermakna: agama yang disyariatkan Allah swt kepada hamba-hambaNya. Jika dinyatakan Allah telah mensyariatkan kepada mereka, maksudnya adalah sanna (menetapkan aturan untuk mereka). Lafadz ini termasuk dalam wazan "qatha'a)"…Kata al-syir'ah bisa bermakna al-syarii'ah, sebagaimana firman Allah swt, "Likulli ja'alnaa minkum syir'at wa minhaajan".[Untuk setiap umat di antara kamu, Kami jadikan aturan dan jalan yang terang".(TQS Al Maidah (5):48)][Imam al-Raaziy, Mukhtaar al-Shihaah, juz 1, hal. 161]

Pengertian menurut Prof. Mahmud Syaltut, di dalam Kitab al-Islaam; 'Aqiidah wa Syarii'ah menyatakan:
Syarii'ah adalah aturan-aturan (system) yang Allah telah mensyariatkannya, atau mensyariatkan pokok dari aturan-aturan tersebut, agar manusia mengadopsi aturan-aturan tersebut untuk mengatur hubungan dirinya dengan Tuhannya, dan hubungan dirinya dengan saudaranya yang Muslim dan saudara kemanusiaannya (non Muslim), dan hubungan dirinya dengan alam semesta dan kehidupan" .[Syaikh Mahmud Syaltut, al-Islaam, 'Aqiidah wa Syarii'ah, hal. 12]

Jadi dari pendapat para ulama diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Syari’ah adalah aturan atau undang-undang Allah yang berisi tata cara pengaturan prilaku hidup manusia dalam melakukan hubungan dengan Allah, sesama manusia, dan alam sekitarnya untuk mencapai keridhaan Allah yaitu keselamatan di dunia dan akhirat.


2. Ruang Lingkup Syari’ah
Syari’ah Islam mencakup dua persoalan pokok yaitu Ibadah Khusus atau Ibadah Mahdlah dan Ibadah umum atau ibadah mu’amalah (ghairu mahdhah)

a. Ibadah Khusus atau Ibadah Mahdlah.
Yaitu ibadah yang pelaksanaannya telah dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad saw, seperti shalat, puasa, zakat, hajji. Dalam ibadah seperti ini seorang muslim tidak boleh mengurangi atau menambah-nambah dari apa saja yang telah diperintahkan Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah Oleh karena itu, melaksanakan peribadatan yang bersifat khusus ini harus mengikuti contoh rasul yang diperbolehkan melalui ketentuan yang dimuat dalam hadits-hadits shahih. Satu kaidah yang amat penting dalam pelaksanaan ibadah ini adalah “semua haram, kecuali yang diperintahkan Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah.” Pekerjaan –pekerjaan di luar ketentuan-ketentuan itu dianggap tidak sah atau batal atau dikenal dengan istilah bid’ah.

b. Ibadah umum atau ibadah mu’amalah (ghairu mahdhah).
Yaitu bentuk peribadatan yang bersifat umum dan pelaksanaannya tidak seluruhnya diberikan contoh langsung dari Nabi SAW. Beliau hanya meletakkan prinsip-prinsip dasar, sedangkan pengembangannya diserahkan kepada kemampuan dan daya jangkau pikiran umat. Kaidah umum menyebutkan “ Semua boleh dilakukan, kecuali yang dilarang Allah dan Rasul-Nya.” Ibadah umum mencakup aturan-aturan keperdataan, seperti hubungan yang menyangkut ekonomi, bisnis, jual-beli, utang-piutang, perbankan, perkawinan, pewarisan, dan sebagainya. Juga aturan publik, seperti pidana,tata negara, dan lain-lain.

3. Fungsi, Tujuan dan Peran Syari’ah
Syari’ah Islam berfungsi dan bertujuan membimbing manusia dalam rangka mendapatkan ridha Allah SWT dalam bentuk kebahagiaan di dunia dan akhirat.

4. Prinsip Syari’ah.
Prinsip syari’ah terdiri dari :
a. Memudahkan
Dalam pembebanan (taklifi) Islam tidak terdapat hal yang menyulitkan dan memberatkan. Syari’at tidak memberi kesulitan pada manusia dan tidak menyesakkan dada mereka. Allah berfirman dalam surat Al Baqarah (2) ayat 185 : “ Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan bagimu”. Dan dalam surat An Nisak (4) ayat 28 : “ Allah hendak memberi keringanan padamu”. Dan Surat Al Maidah (5) ayat 6 : “ Allah tidak hendak menyulitkan kamu”. Berdasarkan ayat diatas jelaslah bahwa Allah tidak akan menyulitkan hambanya. Misalnya sholat dikerjakan berdiri, tidak bisa berdiri dikerjakan sedang duduk, tidak bisa duduk dikerjakan dengan berbaring dan seterusnya.
b. Kemashlahatan (kebaikan)
Syari’at diturunkan Allah untuk kemashlahatan atau kebaikan umat manusia. Bilamana orang menjalankan syari’at Islam maka dia akan merasakan manfaatnya. Misalnya puasa menjadikan orang sehat, diharamkan babi karena merusak kesehatan, diwajibkan zakat untuk membantu fakir miskin dan lain-lain.

5. Ibadah
Bentuk-bentuk ibadah yang termasuk ibadah mahdhah antara lain sebagaiberikut :
a.Bersuci.
Bersuci merupakan salah satu hal sangat esensial dalam Islam karena ia menyangkut keabsahan suatu ibadah, seperti sholat. Secara garis besar, bersuci terbagi dua bagian, yaitu bersuci dari najis dan hadats. Hikmah bersuci antara lain : 1.Hidup bersih dan sehat. , 2.Terhindar dari penyakit.
b. Sholat.
Sholat merupakan ibadah penting yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. Hikmah sholat antara lain :
1.Hidup bersih.,
2.Disiplin.
3.Konsentrasi jiwa.
4.Rendah hati.

c. Puasa.
Sebagaimana dengan shalat, puasa juga merupakan suatu kewajiban penting yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Hikmah puasa antara lain :
1.Latihan mengendalikan diri dari sifat berlebih-lebihan.
2.Sabar.
3.Disiplin.
4.Hidup sederhana.

d. Zakat
Hikmah zakat antara lain :
1. Pensucian harta.
2. Syukur nikmat.
3. Pensucian diri.
4. Menumbuhkan rasa kepedulian sosial terhadap fakir miskin.

e. Hajji.
Hikmah hajji antara lain :
1. Membentuk sikap kebersamaan, tidak ada sikap diskriminasi, yang membedakan hanya taqwa.
2. Pengorbanan yang sangat komplek. ( korban harta, korban jiwa /perasaan, korban pikiran, korban nyawa
3 Membentuk sikap sabar.

Kosim Hobi Berburu Burung

Saya punya tetangga namana Kosim, dia punya hobi berburu burung. Pada suatu hari Kosim berangkat untuk berburu.

Berhubung agak jauh, Kosim berangkat degan mngendarai sepeda motor. Ketika di tengah perjalanan Kosim bertemu sama Pak Polisi, kemudian polisi itu menyuruh Kosim berhenti.

Pak Polisi bertanya, "Mana Sim?"

Kosim menjawab "Cari burung Pak!"

Polisi bertanya lagi "Mana Sim?"

Kosim : "Cari burung Pak...!!"

Polisi : "Mana Siiim..."

Kosim : "Cari burung Paaak..!!"

Polisi : "Kutilang kau!"

Kosim : "Perkutut Pak..!!"

Manfaat Sinar Matahari

Sinar matahari diketahui memang memberikan pertumbuhan dan tenaga bagi semua makhluk hidup. Berikut ini beberapa manfaat sinar matahari!

Sinar matahari menghasilkan vitamin D
Pada waktu sinar ultraviolet disaring di kulit, ia mengubah simpanan kolesterol di kulit menjadi vitamin D. Menghadapkan sebagian dari tubuh ke sinar matahari selama 5 menit akan memberikan 400 unit vitamin D untuk kulit.

Sinar matahari mengurangi kolesterol darah
Dengan mengubah kolesterol di bawah kulit menjadi vitamin D menyebabkan tubuh memberikan peringatan kepada kolesterol yang ada dalam darah untuk keluar dari darah menuju ke kulit sehingga mengurangi kolesterol dalam darah.

Sinar matahari menjadi penawar infeksi dan pembunuh bakteri
Matahari dapat membunuh bakteri, virus dan jamur. Hal itu berguna untuk perawatan TBC, keracunan darah, peritonitis, pneumonia, dan asma saluran pernapasan. Bahkan beberapa virus penyebar kanker dapat dibinasakan oleh sinar ultraviolet ini. Infeksi jamur, termasuk candida, juga bereaksi terhadap sinar matahari. Bakteri di udara dapat dibinasakan dalam waktu 10 menit oleh sinar matahari.

Sinar matahari mengurangi gula darah
Cahaya matahari bagaikan insulin yang memberikan kemudahan penyerapan glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh. Ini merangsang tubuh untuk mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula yang tersimpan (glycogen), yang tersimpan di hati dan otot sehingga menurunkan gula darah

Sinar matahari meningkatkan kebugaran pernafasan
Sinar matahari dapat meningkatkan kapasitas darah untuk membawa oksigen dan menyalurkannya ke jaringan-jaringan. Faktor lain yang bisa membantu meningkatkan kebugaran pernafasan ialah bahwa glikogen bertambah di hati dan otot setelah berjemur matahari.

Sinar matahari menolong dalam membentuk dan memperbaiki tulang-tulang
Dengan bertambahnya tingkat vitamin D dalam tubuh karena terkena sinar matahari, hal ini bisa meningkatkan penyerapan kalsium. Ini menolong pembentukan & perbaikan tulang dan mencegah penyakit seperti rakhitis dan osteomalacia (pelembutan tulang yang tidak normal).

Sinar matahari meningkatkan beberapa jenis kekebalan
Sinar matahari menambah sel darah putih terutama limfosit, yang digunakan untuk menyerang penyakit. Antibodi (gamma globulins) bertambah. Pengaruh ini bertahan sampai tiga minggu. Neutrofil membunuh kuman-kuman lebih cepat setelah pernafasan dengan sinar matahari. Sepuluh menit di bawah sinar ultraviolet, 1-2 kali setiap minggu, dapat mengurangi flu hingga 30-40%.

Madu

Madu berupa cairan kental yang dihasilkan oleh lebah madu dari nektar (cairan manis yang ada di dalam bunga). Penggunaan madu sudah dimulai sejak jaman Yunani dan Mesir kuno. Di kedua negara tersebut madu dipuja dan dianggap sebagai hadiah dari para dewa.

Madu mengandung gula (glukosa, fruktosa, sukrosa, dan maltosa), dan sejumlah mineral penting seperti magnesium, kalium, kalsium, natrium, klor, belerang, besi, dan fosfat. Madu mengandung vitamin C, B1, B2, B6, dan B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas dan jenis nektar.

Madu sehat dikonsumsi karena:
~Membantu pembentukkan darah.
~Madu menyediakan banyak energi yang diperlukan tubuh untuk pembentukkan sel darah merah.
~Membantu pembersihan darah.
~Berpengaruh positif untuk mengatur dan membantu peredaran darah.
~Pelindung untuk masalah pembulu darah dan aterosklerosis.
~Madu memiliki komponen yang dapat membunuh bakteri.

Penelitian terbaru di New Zealand, madu dapat menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab sakit perut dan gangguan pencernaan dalam waktu 3 hari.
Madu mengandung antiseptik sehingga mampu mengobati luka luar. Luka menjadi steril setelah mendapat pengobatan dengan menggunakan madu selama 7 hingga 10 hari.
Madu mengandung antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit batuk, demam, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Madu sebagai antioksidan.
Sehingga dapat menurunkan resiko terjadinya kanker. Warna madu mempengaruhi kandungan antioksidan di dalamnya. Madu yang berwarna gelap memiliki lebih banyak kandungan antioksidan dibandingkan dengan madu yang berwarna cerah.
Madu sebagai penguat jantung. Glukosa yang terkandung di dalam madu menjadi sumber tenaga bagi otot jantung. Mengatasi sakit lambung dan pencernaan. Madu mengandung jenis mineral yang dapat mengurangi derajat keasaman, membantu mencegah pendarahan lambung, dan meningkatkan ph lambung. Semakin gelap warna madu maka semakin tinggi kandungan mineralnya.

Minggu, 09 November 2008

SAKIT PINGGANG

Low Back Pain (LBP) adalah rasa nyeri yang terjadi di daerah pinggang bagian bawah dan dapat menjalar ke kaki terutama bagian sebelah belakang dan samping luar. Keluhan ini dapat demikian hebatnya sehingga pasien mengalami kesulitan dalam setiap pergerakan (salah tingkah) dan pasien harus istirahat serta dirawat di rumah sakit.

Keluhan lob back pain ini ternyata menempati urutan kedua tersering setelah nyeri kepala. Dari data mengenai pasien yang berobat ke poliklinik Neurologi menunjukkan bahwa jumlah pasien diatas usia 40 tahun yang datang dengan keluhan low back pain ternyata jumlahnya cukup banyak. Di Amerika Serikat lebih dari 80% penduduk pernah mengeluh low back pain dan di negara kita sendiri diperkirakan jumlahnya lebih banyak lagi.

Mengingat bahwa low back pain ini sebenarnya hanyalah suatu simptom / gejala, maka yang terpenting adalah mencari faktor penyebabnya agar dapat diberikan pengobatan yang tepat.


Sebab-sebab terjadinya LBP

Pada dasarnya timbulnya rasa sakit adalah karena terjadinya tekanan pada susunan saraf tepi daerah pinggang (saraf terjepit). Jepitan pada saraf ini dapat terjadi karena gangguan pada otot dan jaringan sekitarnya, gangguan pada sarafnya sendiri, kelainan tulang belakang maupun kelainan di tempat lain, misalnya infeksi atau batu ginjal dan lain-lain.

SPASME OTOT (ketegangan otot) merupakan penyebab yang terbanyak dari LBP. Spasme ini dapat terjadi karena gerakan pinggang yang terlalu mendadak atau berlebihan melampaui kekuatan otot-otot tersebut. Misalnya waktu sedang olah raga dengan tidak kita sadari kita bergerak terlalu mendadak dan berlebihan pada waktu mengejar atau memukul bola (badminton, tennis, golf, dll). Demikian juga kalau kita mengangkat benda-benda agak berat dengan posisi yang salah, misalnya memindahkan meja, kursi, mengangkat koper, mendorong mobil, bahkan pada waktu kita dengan sangat gembira mengangkat anak atau cucu kita akan dapat terjadi LBP. Pengapuran tulang belakang disekitar pinggang yang mengakibatkan jepitan pada saraf yang bersangkutan dapat mengakibatkan nyeri pinggang yang hebat juga.

HNP (Hernia Nukleus Pulposus) yaitu : terdorongnya nucleus pulposus suatu zat yang berada diantara ruas-ruas tulang belakang, kearah belakang baik lurus maupun kearah kanan atau kiri akan menekan sumsum tulang belakang atau serabut-serabut sarafnya dengan mengakibatkan terjadinya rasa sakit yang sangat hebat. Hal ini terjadi karena ruda paksa (trauma/kecelakaan) dan rasa sakit tersebut dapat menjalar ke kaki baik kanan maupun kiri (iskhialgia). Adapun sebab lain yang perlu kita perhatikan adalah: tumor, infeksi, batu ginjal, dan lain-lain. Kesemuanya dapat mengakibatkan tekanan pada serabut saraf.

Hendaknya jangan dilupakan adanya stress mental yaitu : suatu keadaan kejiwaan yang menyebabkan pasien tersebut merasa sangat tertekan. Penseritaan kejiwaan stress ini gejala klinisnya dialihkan menjadi LBP, walaupun sebelumnya telah ada faktor-faktor kelemahan dari susunan organ-organ di punggung.

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan yang terbaik adalah menghilangkan penyebabnya (kausal), walaupun bagi pasien yang terpenting adalah menghilangkan rasa sakitnya (simptomatis). Jadi kita menggunakan kombinasi antara pengobatan kausal dan simptomatis. Untuk mencari penyebab yang tepat disamping pemeriksaan foto rontgen poros tulang belakang, kadang-kadang diperlukan pemeriksaan khusus misalnya Scanning, MRI, dll.

Pada LBP karena tegang otot dapat dipergunakan SIRDALUD (Tizanidine) yang berfungsi untuk mengendorkan kontraksi otot tersebut (muscle relaxan). Untuk pengobatan simptomatis lainnya kadang-kadang memerlukan campuran antara obat-obat analgesic, anti inflamasi, NSAID, penenang, dll. Apabila dengan pengobatan biasa tidak berhasil mungkin fisioterapi (rehabilitasi) dengan alat-alat khusus maupun dengan traksi (tulang belakang ditarik). Tindakan operasi mungkin diperlukan apabila pengobatan dengan fisioterapi ini tidak berhasil misalnya pada HNP atau pada pengapuran yang berat. Jadi penatalaksanaan LBP ini memang cukup kompleks. Disamping berobat pada Neurolog (spesialis Penyakit Saraf), mungkin juga diperlukan untuk berobat ke internist. Bedah Saraf, Bedah Orthopedi bahkan mungkin perlu konsultasi pada Psikiater atau Psikolog.

MENCEGAH LEBIH BAIK DARI PADA MENGOBATI

Agar kita tetap sehat, khususnya agar tidak terkena LBP walaupun usia sudah lanjut, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Olah raga yang teratur dimana frekuensi / jumlah dan intensitasnya harus cukup,
jangan berlebihan. Bagi yang berbakat LBP, dianjurkan untuk berenang, dan baiknya jangan meloncat-loncat.

2. Mengatur makanan dengan menghindari makanan-makanan yang mengandung banyak
lemak, asam urat, dll, agar memperlambat terjadinya pengapuran tulang belakang.
Disamping itu usahakan jangan sampai terjadi kelebihan berat badan.

3. Hidup dalam lingkungan yang sehat dengan udara yang bersih dan menghindari polusi yang berlebihan.

4. Hidup yang teratur, mengatasi stress, serta menjalani hidup dan beragama dengan sungguh-sungguh.

Dengan cara-cara tersebut diatas, mudah-mudahan kita tetap dalam keadaan sehat dan mudah-mudahan Allah SWT selalu melindungi kita semua.


Sumber : Buletin Rumah Sakit Pondok Indah

Sabtu, 08 November 2008

Waspada Wabah Chikungunya

Dengan tibanya musim hujan, diharapkan agar waspada terhadap wabah penyakit Chikungunya beserta kasus demam berdarah yang akan meningkat. Chikungunya memang tidak berakibat fatal, akan tetapi penyakit lain seperti demam berdarah akan mengakibatkan banyak korban jiwa selama masa ini.


Informasi Chikungunya

Penyakit Chikungunya disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Masa inkubasi penyakit ini adalah empat hingga tujuh hari. Gejala awalnya biasanya demam tiba-tiba selama dua hingga lima hari. Salah satu gejala utamanya adalah nyeri yang sangat pada persendian - Chikungunya berasal dari bahasa Swahili yang berarti “posisi tubuh yang meliuk atau melengkung”.

Gejala yang umum dialami juga meliputi sakit kepala dan bintik-bintik merah. Penyakit ini tidak ada obatnya, dan penderita biasanya diharuskan beristirahat saja. Penyakit ini jarang mengakibatkan kematian. Penderita akan merasa sangat lelah dan sulit berkonsentrasi, tetapi akan pulih dalam waktu beberapa minggu. Akan tetapi rasa nyeri pada persendian dapat berlangsung berbulan-bulan, dan penderita akan rentan terkena penyakit lain.


Hindari gigitan nyamuk ketika berada di luar ruang:

· Kenakan pakaian berwarna cerah yang menutupi bagian tubuh (lengan panjang dan celana panjang).

· Gunakan obat oles antiserangga yang mengandung DEET (untuk orang dewasa konsentrasinya 30-35%, sedangkan untuk anak usia di atas dua bulan konsentrasinya hingga 35%). Oleskan lagi di badan setelah berenang atau berkeringat.



Hindari gigitan nyamuk ketika berada di dalam ruang atau saat tidur:

· Pastikan kawat nyamuk terpasang di jendela.

· Gunakan obat pembasmi serangga semprot untuk mematikan nyamuk di kamar Anda.

· Gunakan obat nyamuk bakar atau elektrik jika nyamuk masih dapat masuk ke kamar Anda.

· Perlu dicatat bahwa pendingin udara juga berfungsi mengusir nyamuk.

· Pertimbangkan untuk memasang kelambu yang sudah diberikan bahan piretroida. Anda juga dapat membeli kelambu yang telah diaplikasikan insektisida, dan tidak perlu diberikan bahan piretroida lagi.

· Jika Anda bepergian ke daerah yang sedang terkena wabah ini, periksakan kesehatan Anda setiap 12 hari sekali.

· Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami demam dan rasa nyeri persendian.

· Teruslah berhati-hati menghindari gigitan nyamuk untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit.



---------------------------- English Version------------------------------------

With the onset of the wet season upon us, please be aware that Chikungunya cases and Dengue Fever cases will increase.

Whilst Chikungunya may not be fatal, other diseases such as Dengue Fever claim many lives throughout Asia during this period.



Information about Chikungunya:

The Disease Chikungunya is a viral disease transmitted via mosquito bites. The incubation time of the disease is four to seven days.

The first symptom is usually a sudden fever that lasts two to five days. Severe joint pain is one of the disease's main symptoms - Chikungunya is Swahili for "that which contorts or bends up". Headache and rash are also common symptoms.


There is no cure for the disease; patients are usually instructed to rest. The disease is rarely fatal. Recovery often takes several weeks during which the patient is intensely tired and has difficulty concentrating. The associated joint pain can last for several months, and patients may be more susceptible to other diseases.



Prevent bites while outdoors:

· Wear light-colored clothing that covers most of the body (long sleeves and long pants).

· Use insect repellent that contains DEET (adult preparations should be 30-35%, children more than two months of age, up to 35%). Reapply after swimming or excessive sweating.



Prevent bites while you are indoors or asleep:

· Check that there is fly-wire on the windows.

· Use "knock-down" insect spray to kill mosquitoes in your room.

· Use mosquito coils or electric insecticide vaporizers if mosquitoes can get into your room.

· Note that air-conditioning also repels mosquitoes.

· Consider using a bed net impregnated with a pyrethroid insecticide. Long-lasting pre-treated bed nets are available.

· If you have traveled to an affected area, monitor your health for 12 days. Seek medical attention if you develop a fever and joint pains.

· Continue to take precautions to avoid mosquito bites to minimize the risk of spreading the disease further.

Mendidik Anak, Berkacalah Pada Luqman !

Luqman adalah seorang ahli hikmah. Namun tentang siapa dan dari mana asal usul tokoh yang sangat melegenda itu, para ulama ahli tafsir memiliki pendapat yang berbeda-beda. Abdullah bin Umar Al Khattab berkata :"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, yang artinya 'Dengan Sesungguhnya aku berkata bahwa Luqman bukanlah seorang nabi, tetapi seorang hamba yang dilindungi Tuhan, banyak bertafakur dan baik keyakinannya. Ia mencintai Allah dan Allah pun mencintainya. Karena itu ia dianugerahi hikmah kebijaksanaan." (Mutafaq 'Alaih). Yang pasti, nama Luqman diabadikan menjadi salah satu nama surat dalam Alquran. Nasihat Luqman kepada anaknya yang disampaikan secara bijak, sebagaimana disebutkan dalam surat Luqman (31) ayat 13 sampai 19 adalah model ideal pendidikan anak dalam Islam.
Dalam Islam, wasiat Luqman al-Hakim dalam mendidik anak-anaknya perlu senantiasa dipegang orang tua Muslim, karena petuah-petuahnya dinukilkan dalam Alquran. Dan Alquran menghidangkan petuah dan wasiat bagaimana Lukman mendidik anaknya dalam satu surat khusus yang diberi nama surat Lukman, khususnya pada ayat 13 sampai 19. "Luqman adalah sumber terbaik untuk diambil hikmahnya berkaitan dengan pendidikan anak," ujar Ali Nurdin, dekan Fakultas Ushuluddin Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ), Jakarta. Doktor tafsir Alquran ini melanjutkan, “kendati sosok Lukman di kalangan mufassirin hingga kini masih menjadi perdebatan, namun nilai penting yang bisa diambil dari kisah Lukman adalah upaya maksimal yang telah dia lakukan untuk mendidik anak-anaknya. Tak perlu diributkan bagaimana Luqman mencapai posisi yang mulia dengan pencantuman namanya dalam Alquran. "Lebih penting adalah bagaimana mengambil pelajaran dari upaya ikhtiar yang dia lakukan dalam mendidik anak."
Menurut Syarif Hade Masyah, dosen Fakultas Adab Jurusan Sastra Arab, Luqman diyakini sebagai seorang pria yang hidup antara masa Nabi Musa dan Nabi Muhammad SAW di daerah sekitar Pantai Kultsum (Laut Merah) atau di daerah Ramallah, Palestina. Dalam beberapa keterangan, Luqman disebutkan sebagai seorang budak berkulit hitam yang terkenal dengan nasihat-nasihatnya yang bijak. "Karena pada zamannya tidak ada figur lain yang bisa dijadikan panutan, maka nasehat-nasehat Lukman selalu dipakai orang-orang di zamannya". “Kebijaksanaan Luqman yang paling menonjol, sebagaimana termaktub dalam Alquran, yaitu wasiat yang diberikan Lukman kepada anaknya. "Sehingga kalangan mufassirin Alquran meyakini wasiat Lukman itu adalah teknik khusus untuk kaum Adam dalam mendidik anak," ujar Syarif. (lihat Wasiat Luqman di hlm 3).
Bila mencermati wasiat-wasiat Luqman dalam Alquran, setidaknya ada tiga poin pokok yang perlu diamati dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari para orang tua agar anak-anaknya lahir dan tumbuh sebagai muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Poin pertama, yaitu masalah ketauhidan (iman). Sebelum mengajarkan sesuatu hal yang lain pada anak-anaknya, Luqman menetapkan kerangka dasar keimanan kepada Allah SWT sebagai landasan utama membentuk pribadi anak yang shalih. Ajarannya juga disampaikan dengan kasih sayang. Walaupun demikian, pemilihan redaksi kata 'Yaa Bunayya' (wahai anak-anakku) yang digunakan Lukman dalam menyerukan keimanan kepada anak-anaknya, sangat menyiratkan kalau orang tua juga perlu memperhatikan sentuhan kasih sayang dan kelembutan dalam mendidik anak-anak mereka. "Kata Ya Bunayya ini mengandung rasa manja, kelembutan, dan kemesraan. Ini artinya, orang tua tidak perlu menanamkan keimanan secara indoktrinasi, penuh ancaman, dan tanpa empati."
Poin kedua, yaitu kemampuan Luqman yang dikaruniai Allah dalam memilihkan mana-mana hal prioritas untuk diberikan kepada anak-anak. Dalam penjabaran Surat Lukman ayat 13-19, "Luqman memanfaatkan rahmat kecerdasan dan kebersihan hatinya untuk lebih dulu menanamkan keimanan sebelum melangkah pada muatan-muatan syariat dan akhlak."
Adapun pada poin ketiga, Luqman mencontohkan bagaimana setiap nilai-nilai prinsip dari ajaran-ajaran agama lebih efektif bila disampaikan dengan menyertai argumen-argumen yang kuat. Pendidikan Luqman adalah pendidikan yang menyeluruh dan lengkap meliputi asas-asas aqidah, ibadat, akhlak dan dakwah. Oleh sebab itulah Allah telah merekamkan pendidikan Luqman itu untuk dijadikan contoh kepada umat Islam sepanjang zaman. Namun di luar itu semua, kisah Luqman juga membukakan mata kita, bahwa dalam Islam, pendidikan anak bukan mutlak kewajiban kaum ibu, tetapi juga kaum ayah.
Semoga kita bisa menjadi seorang "Luqman" bagi anak-anak kita !