Sabtu, 14 Maret 2009

Migran

Migran disebut juga sakit kepala sebelah, yang sering datang dan menyerang secara tiba-tiba. Migran juga seringkali disebut sakit kepala tipe pulsatil. Terjadi akibat fase mengecil dan membesarnya pembuluh darah yang abnormal. Fase mengecil atau membesar secara tiba-tiba harus segera diatasi. Sebab jika tidak, dapat berlangsung seharian.

Migran menimbulkan rasa nyeri berdenyut-denyut sesuai aliran darah. Migran paling lama menyerang sekitar 72 jam. Namun dari banyaknya kasus, migran sering hilang dalam 2 hingga 3 jam.

Ciri-ciri migran adalah:
1. Nyeri di satu sisi yang bisa berkembang menjadi dua sisi. 
2. Berdenyut dengan intensitas ringan hingga berat. 
3. Durasi paling cepat 30 menit. 
4. Disertai rasa mual atau muntah.

Organ yang paling peka saat migran adalah pembuluh darah yang terletak di kiri dan kanan. Umumnya serangan migran akan berkurang dan membaik dengan beristirahat. 

Ada 2 jenis migran:
1. Migran dengan aura, diawai dengan serangan aura. Misalnya: penderita merasa melihat kilatan cahaya, fortifikasi, atau melihat sensasi bintang-bintang paling lama 30 menit disertai dengan serangan kepala.
2. Migran tanpa aura, serangan yang terjadi secara tiba-tiba. Bisa salah satu, atau berkembang di kedua sisi. Namun umumnya satu sisi kepala saja. Migran jenis ini lebih banyak terjadi.

Ada beberapa literatur yang mengaitkan migran dengan genetik. Beberapa penderita yang diteliti dalam keluarganya memang memiliki riwayat migran. 

Migran juga lebih banyak menyerang wanita, karena faktor hormonal yang turut beperan. Misalnya menjelang, atau selama menstruasi. Beberapa makanan yang dapat mencetuskan migran: coklat, kopi, keju.

Komplikasi terberat adalah migran komplikata. Penderita merasa lemah sebelah (lumpuh) seperti terkena stroke dan dapat berlangsung lama. Meskipun begitu, dapat dipulihkan. Komplikasi ringan yang terjadi adalah mengecilnya kelopak mata.

Tidak ada komentar: